Kamis, 07 Januari 2010

Pusat Laba

Suatu organisasi fungsional adalah organisasi di mana fungsi produksi atau pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi di mana setiap unit utama bertanggung jawab baik atas produksi maupun pemasaran, maka proses ini disebut dengan istilah divisionalisasi. Sebagai aturan, perusahaan membuat unit-unit bisnis karena mereka telah memutuskan untuk melimpahkan wewenang yang lebih luas kepada manejer-manejer operasi. Pusat laba adalah suatu unit organisasi yang didalamnya pendapatan dan beban diukur sacara moneter.
Kondisi-kondisi dalam mendelegasikan Tanggung Jawab Laba.
Ada dua kondisi yang harus dipenuhi (1) manejer harus memiliki akses ke informasi lerevan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan serupa, (2) harus ada semacam cara untuk mengukur efektivitas suatu trade-off yang dibuat oleh manejer. Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik terendah dalam organisasi di mana kedua kondisi diatas terpenuhi.
Manfaat Pusat Laba
Menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberkan manfaat sebagai berikut : (1) Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tersebut dibuat oleh para menejer yang paling dekat dengan titik keputusan. (2) kecepatan dari pengambilan keputusan, (3) manajemen kantor pusat dapat berkonsentrasi, (4) dapat memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum, (5) kesadaran laba, (6) dapat memberikan informasi yang siap pakai bagi top manejer, dan (7) karena output yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat responsive terhadap kekanan untuk meningkatkan kinerja kompetgitifnya.
Kesulitan dengan Pusat Laba
Selain manfaat yang diperoleh, pusat laba dapat menimbulkan beberapa kesulitan, diantaranya : (1) hilangnya pengendalian, (2) jika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik daripada manajer pusat laba pada umumnya, maka kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit bisnis akan berkurang. (3) perselisihan dapat meningkat, dan (4) unit fungsional akan saling berkompetisi satu sama lain.
Batasan atas wewenang Unit Bisnis
1. Batasan dari Unit Bisnis Lain
Salah satu masalah utama terjadi ketika suatu unit bisnis harus berurusan dengan unit bisnis lain. Sangatlah berguna untuk memikirkan pengelolaan suatu pusat laba dalam hal pengendalian atas tiga jenis keputusan: (a) keputusan produk, (b) keputusan pemasaran, dan (3) keputusan perolehan.
2. Batasan dari Manajemen Korporat
Batasan-batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat dikelompokan menjadi tiga bagian: (a) batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan strategis, (b) batasan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan, dan (c) batasan yang timbul dari nilai ekonomis sentralisasi ekonomi.
Mengukur Profitabilitas
Terdapat dua jenis pengukuran profitabilitas yang digunakan dalam mengevaluasi suatu pusat laba, diantaranya :
1. Pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki fokos pada bagaimana hasil kerja para manejer. Pengukuran ini digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.
2. Ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki focus pada bagaimana kinerja pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi.
Jenis-jenis Ukuran kinerja
Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu diukur dari laba bersih. Meskipun demikian, kinerja manajemen pusat laba dapat dievaluasi berdasarkan lima ukuran profitabilitas: (1) margin kontribusi, (2) laba langsung, (3) laba yang dapat dikendalikan, (4) laba sebelum pajak, atau (5) laba bersih. Penilaian-penilaian yang berhubungan dengan pengukuran pandapatan dan biaya-biaya harus dipertimbangkan tidak hanya berdasarkan teknik akutansi, tetapi yang lebih penting lagi adalah berdasarkan perimbangan prilaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

senang menerima komentar anda